13 tahun Part V
13 tahun Part V
Sekarang terpampanglah sepasang bukit kembar yang sangat indah.Putingnya yang coklat muda tampak menonjol di bukitnya yang putih.Kukecup putingnya, dia menggerinjal. Kucium susu kirinya sambil kuremassusu kanannya. "Aaacchh.. Mass.. sshh.. sshh.. aaduuhh.." keduatangannya menjambak rambutku. Kulirik dia, ternyata dia sedang melihatke TV dimana sedang ada adegan orang sedang bersetubuh. Tanganku segeramengusap-usap pahanya, turun ke dengkul, naik lagi. Kuusap-usapvaginanya dari luar CD-nya. Sudah basah. Kumasukkan tangan kananku kedalam CD-nya. Bulu rambutnya masih sedikit. Kuusap-usap bibirkemaluannya. Lalu kumasukkan jari tengahku ke liangnya. Becek banget ya.
Karena kurang leluasa, kubisikkan, "Sar, Mas sayang banget sama Sara.."
"Mas.. Saarraa.. jugaa sayaanngg Mass.." desahnya.
"Mas buka yaa.."
Diamenatapku tajam. Tapi tanganku mulai menurunkan CD-nya. Dia tidakmenolak, bahkan membantuku dengan menaikkan pantatnya. Setelah CD-nyaterbuka, tampaklah seonggok daging yangindah sekali bentuknya. Agaktembem. Kucium perlahan. Baunya segar sekali. "Maass.. aahh.." desahnyakeras sambil pantatnya terangkat ke atas.
Penisku sakit karenategangnya sudah maksimum dan terjepit celana. Aku berdiri melepaskansemua pakaianku. Dia hanya memandangiku sayu. Bugillah kita berdua dikasur yang luas.
Kubenamkan wajahku di sela-sela pahanya yangmembuka. Kujilati seluruh permukaan vaginanya. Kumasukan lidahkumencari kacang kedelenya. Begitu tersentuh. Dia menggelinjangkeras."Aduuhh.. Mass.. aahh.. ennaakk.. Mass.. teruss.. terruuss..oohh..gellii.. Mass.. oohh.." Sambil pantatnya goyang kiri dan kanan,naik dan turun.
Tak lama kemudian, tiba-tiba dia menekankepalaku dan menjepit dengan pahanya. "Aaahh.. Maass.." Sara berteriakkeras sekali. Dan, "Syur.. syurr.." mengalirlah cairan kenikmatan dariliang vaginanya ke mulut dan lidahku. Hidungku pun kena cipratannya.Kujilat. Ah, rasa itu kembali kurasakan. Setelah sekian lama takkurasakan. Kuhayati rasanya. Kok yang ini lebih manis dari punya Titinyang pernah kurasakan, kujilati seluruhnya sampai bersih tak tersisa.Sara makin berteriak, "Mass.. uudaah.. Mass geli.."
Lalu aku naik, kupeluk dia dengan mesra. Penisku yang masih tegang, menyenggol pahanya. Kutempelkan ke mulut vaginanya.
"Ohh.. Mass.." desahnya lirih.
"Sar, Mass masukkan boleehh?" tanyaku sambil menatap wajahnya memohon persetujuannya.
Dia hanya mengangguk lemah. Hebat sekali muridku ini. Apa karena dia keturunan Pakistan ya sehingga nafsunya besar.
Kukangkangkan pahanya. Kupegang penisku, kuarahkan ke sana. Terasa hangat kepala penisku menyentuh bibir vaginanya.
"Pelan-pelan yaa Mass.." pintanya."Tentu dong Sayaangg.." jawabku mesra.
Kudorongsedikit, meleset. Kudorong lagi, nah mulai masuk kepalanya. Kulihat diameringis-ringis, kutahan sebentar sampai dia tidak meringis lagi.Kutekan perlahan-lahan, dia meringis lagi. Saat kulihat sudahsepertiganya masuk, kutarik sedikit, tekan sedikit, tarik sedikitperlahan-lahan dengan penuh perasaan.
Kutekan lebih dalam. Sudahsetengahnya masuk. "Aaahh.. Mass.. saakiitt.. Mass.. aduuhh.. sshh.."Kutahan, kudiamkan sebentar lalu kutarik lagi. Maju mundurperlahan-lahan. "Adduuhh..enaakk.. Mass.. aahh.. shhshshsh.. Ayoo..Mass.. hmm.. yang.. dalam.. Mass.. aahh.."
Karena sudah adalampu hijau, kutekan dengan sekuat tenagaku. "Bless.." penisku sepertimenabrak kain tipis yang langsung sobek. "Auuwww.. Mass.. sakiitt..periihh.. Mass.. aduuhh.." teriaknya. Aku tidak peduli karena situasirumah yang sepi. "Ooohh.. selaput dara.. aku berhasil menembusmu,"batinku. Seluruh penisku seperti dipijit dan diremas mesra.
Akudiamkan beberapa saat sampai vaginanya bisa menerima kehadiran peniskudan dia tak merasa kesakitan lagi. Sementara itu dia melirik lagi keTV. Saat itu di TV sedang ada adegan doggy style. Aku merasakankedutan-kedutan halus di penisku. "Udah saatnya nich.." batinku.
Kucabutperlahan-lahan lalu kutekan lagi dengan sangat perlahan.Berulang-ulang. "Ohh.. Mass.. oohh.. aahh.. enaakk.. Mass.. oohh..aduuhh.. aahh.." desahnya. Rupanya rasa sakitnya sudah hilang, bergantidengan kenikmatan. Bukan main rasanya. Sempit sekali vagina si Saraini. Jepitannya terasa di seluruh penisku. Ketika kutarik, sepertinyavaginanya tak rela. Nyedot rasanya.
Lama-lama kupercepat sedikitdemi sedikit. Setelah terasa sangat licin. Makin cepat dan makin cepat.Kulihat kepalanya bergoyang kiri ke kanan. Susunya bergoyang-goyangindah. Ah, indahnya pemandangan itu. "Aaahh.. cepet Mas.. cepet..Mass.. yang dalem Mass.. ayoo.. Mas.. yang dalem Maass.."
Pantatnyakini sudah bisa mengimbangi gerakanku ke kiri dan ke kanan. Peniskuseperti dipelintir rasanya. "Sudah masuk semua kok masih teriak-teriakyang dalem, "batinku. "Dalem sekali liang vaginanya yaa." Memang akutak merasakan kepala penisku menyentuh apa-apa. Kupercepat sampaimentok. Ah, nikmat rasanya.
Kira-kira 10 menit, dia mulaingomong yang nggak jelas. Kupercepat lagi sekuatku sampai pinggangkuagak sakit. Tiba-tiba kakinya membelit pinggangku. Pantatnya ke atas,lalu diputar-putar dengan cepat. "Aaacchh.. Mass.. akuu.. udaahh.." Akuyang tadinya juga sudah mau sampai, digoyang seperti itu, mau nggak maubobol juga pertahananku. " Maass.. juugaa.. aahh.." teriakku sambilmenekan penisku agar masuk lebih dalam. "Croott.. croott.. croott.."ada 5 atau 6 kali penisku menembakkan maninya di liang vagina Sara.Lalu aku terkulai lemas tak bertenaga di sebelahnya.
Kami berpelukan erat sekali.
"Kamu hebat sekali Sar.." kataku.
"Mas juga hebat.."
"Terima kasih ya, Sara.." kataku sambil mencium keningnya.
"Sara yang terima kasih sama Mas, Mas mau ngajarin Sara. Sara jadi tau kalau bercinta itu nikmat sekali.."
Kita berdua lalu tidur telanjang berpelukan di bawah selimut tebalnya.
Sorenyaaku bangun karena aku merasa lapar dan dingin. Rupanya aku sudah takberselimut lagi. Kupandangi Sara-ku yang masih tertidur dengan pulas.Kulihat ada lendir kemerahan dekat kakinya. "Oh darah perawan.."pikirku. Kecantikannya sangat alami. Kecantikan seorang gadis beliayang baru berumur 13 tahun, tapi ingin merasakan nikmatnya bercinta.Kuselimuti dia. Sementara itu gambar TV-nya sudah berwarna biru.Pertanda videonya sudah habis.
Gimana nih.. Aku lapar. Di rumahorang lagi. Biasanya aku disuguhi pisang goreng dan kopi susu. Akumemakai bajuku, dan berjalan di sekeliling kamarnya, mematikan TV.Kuperhatikan foto-fotonya di atas meja belajarnya. Masih lebih cantikorangnya daripada fotonya. Beruntung aku menemukan biskuit di atas mejabelajarnya. Lumayan buat mengganjal perut.
Tak lama Sara bangun. Menggeliat-geliat sebentar. Lalu memanggilku.
"Udah lama bangunnya, Mas..?"
"Yaahh.. lumayanlah. Ini biskuitmu aku makan. Abis laper sihh."
"Makan aja nggak apa-apa kok Mass." katanya sambil bangkit dengan telanjang bulat. Lalu memakai pakaiannya.
Kalauaku boleh menilai, Sara pantas mendapat nilai 10. Karena aku sampaisaat ini belum pernah melihat gadis yang lebih cantik dari dia. Apalagibody-nya.
"Sara ke bawah dulu ya Mass. Sara juga lapar."
Kira-kira1 jam kemudian, Sara datang dengan membawa 2 piring nasi goreng yangbaunya membuat perut keroncongan. Lalu kami makan berdua.
"Enak betul nasi gorengnya. siapa yang masak..?" tanyaku.
"Sara sendiri Mas."
"Lho.. Bi Inah ke mana?"
"Nggak tau tuh. Biasanya kalau sore dia suka ngobrol sama temen sebelah."
Makin sempurna saja nih si Sara. Cantik, pintar, bisa masak.
"Mass, mandi yuukk.." ajaknya, "Badan Sara lengket semua niicchh.."
Rekanpembaca yang budiman, beberapa hari yang lalu aku dan Sara masih adajarak yang memisahkan. Antara murid dan guru. Sekarang setelah kamiberhubungan badan, dia tanpa malu-malu malah mengajakku mandi bersama.Keadaan sudah berbalik 180 derajat.
Setelah melepaskan semuabaju kami, lalu berbugil ria masuk kamar mandinya. Busyet.. kamarmandinya ada perahunya (bath tube). Ada air panasnya lagi. Setelahmenyetel agar air hangatnya pas, kita berdua mandi di shower. Salingmenyabuni, membuat penisku mengeras lagi.
Ketika aku sedangmenyabuni susunya, sengaja kuremas-remas sampai bukit kembarnyamengeras dan putingnya menonjol. Dia mendesah, "Aaahh.. Mass..teruuss.. Mass enaakk.. Mass.."Lalu kusiram, setelah bersih kusedotkedua bukit kembarnya bergantian. Sementara tanganku menyabunivaginanya. Dia semakin belingsatan. "Maass.. oohh.. Maass..aahh.."Kusiram vaginanya, lalu aku jongkok di hadapannya. Kujilat bibirkemaluannya. "Ooohh.. aahh.. Mass.. diapain Maass.." Lalu kaki kirinyanaik ke bath tube, makin jelaslah isinya. Merah muda bagus sekali. Akusampai berdebar-debar memandangnya.
Kemudian kusentuh kedelenya."Auwww.. Mass.." Lalu kucium dengan penuh perasaan. Kujilat perlahan,dia makin menggelinjang tak karuan. Karena takut jatuh, dia lalutiduran di dalam bath tube sementara pantatnya berada di pinggir bathtube. Makin terkuak lebarlah vaginanya. Kuserbu dengan jilatan-jilatanganas. "Ohh.. aahh.. sshh.. aahh.. oohh.. Mass.. aduuhh.." suaranyameracau.
Aku ingin merasakan cairannya yang manis. Makakupercepat jilatanku di kedelenya. Akibatnya pantatnya makin bergerakkian kemari. Tangannya menjambak-jambak rambutku. Tak lama kemudian,"Aaahh.. Maass.." dan, "Suurr.. syuurr.." mengalirlah airkenikmatannya. Rasanya gurih sekali. Manis, sedikit asin seperti tajin.Ah, segarnya. Kuhirup semuanya sampai tetes terakhir. Akhirnya diatiduran di bath tube.
Lalu aku mandi. Menyabuni seluruh tubuhku. Ketika aku akan menyabuni penisku yang sedang tegang, dia bangkit.
"Mas, biar Sara aja yang nyuci.. Mass.."
Dia jongkok di depanku. Dipandangi dengan seksama penisku.
"Mass.. sebesar ini kok bisa masuk ya.." sambil menggenggamnya. Lalu disabuni batangku.
"Ohh.. nikmatnya.. aahh.." Lalu tangan kirinya memegang kantong pelirku. Sambil meremas perlahan.
"Kalau yang ini isinya apa Mass? kok isinya lari-lari sihh.." tanyanya.
"Itu adalah pabrik sperma, Sayang." kataku.
"Ooo.."
"Sara tadi siang liat nggak di TV yang perempuan menghisap punyanya laki-laki?" tanyaku.
"Liat Mas.. engg.. Mas mau Sara menghisap punya Mas..?" tanyanya.
"Ya.. kalau Sara nggak keberatan," sahutku.
"Eee.. gimana yaa.." katanya sambil mendekatkan wajahnya ke penisku.
Diciumnyapenisku perlahan, karena wangi habis disabuni, dia sepertinya menikmatisekali. Lalu digesek-gesekkan ke pipinya, matanya, lehernya sambilmatanya terpejam. Lama, dia melakukan itu. Punyaku berontak semakintegang.
"Aaahh.. Mass.. punya Mas.. hangat.." desahnya.
"Ayoo doonngg.. dihisaap.." pintaku.
Dengantakut-takut kepala penisku dicium. Lalu batangnya balik lagi kekepalanya. Lidahnya dengan ragu-ragu dikeluarkan. Mulai menjilat kepalapenisku. Lidahnya yang agak kasar itu menggaruknya. "Aaahh.. yaa..begitu.. yaa.. yaa.. aduuhh.. enaknya.. aahh.." Aku mendesah nikmat.Lalu lidahnya mulai menelusuri batangnya hingga kantong pelirku.Kantong pelirku dihisapnya. "Aduuhh.. enaknya.. aahh.." desahku makinkeras.
Lalu dengan menatapku, mulutnya terbuka sedikit danmengemut kepala penisku. Hangat terasa penisku. Maju mundur maju mundursambil tetap menatapku. Dan.. dia mulai menghisap. Bukan main, muridkuini cepat belajar. Jauh lebih pandai dari Titinku dulu. Kalau Titindulu, hisapan pertama, penisku kena giginya. Tapi Sara..? Aku yakinsekali kalau dia baru pertama melakukannya. Kok bisa..?
Hisapannyamakin lama makin cepat dan kuat. Kupegang kepalanya agar dia lebihdalam menghisap. Dan kulihat separuh penisku masuk. Bukan main, Titindulu hanya sanggup menelan kepalanya saja.Penisku sepertinya sudah taksanggup menahan sensasi luar biasa yang diterimanya. Karena selaindihisap, Sara juga memainkan lidahnya di kepala penisku. Rasanyaberkedut-kedut. Makin lama makin cepat, makin cepat makin cepat dan.."Aaahh.." aku menjerit keras. Lalu, "Croott.. croott.." spermakumuncrat ke mulutnya. "Aaahh.. aduuhh.." aku terduduk lemas. Penisku punmelemas.
Kulihat sebagian spermaku mengalir keluar dari sela-sela bibirnya. Dia sepertinya sedang bingung merasakan rasa dari air maniku.
"Mass.. Airnya tertelan nggak pa-pa?"
"Nggak apa-apa Sar.. Ditelan malah enak kok.."
"Enaakk apa nggak?" tanyaku.
"Enak Mas.. seperti air santan kental agak asin."
"Itu proteinnya sama dengan 10 telor ayam kampung lho.."
Setelahagak mendingan kami mandi bersama lagi karena tadi keringetan. Sewaktuaku mengeringkan badannya dengan handuk, Sara memandangku agak lama.Susunya menegang keras, putingnya mulai menonjol lagi. Nafasnya sedikitmemburu. Nah lho, mau apa lagi dia. Dia menarik tanganku keluar darikamar mandi. Aku langsung didorong sampai terlentang di tempat tidur.Diraihnya penisku yang masih lembek. Diurut-urut, dipijat, sampaiakhirnya mulai mengeras sendiri. "Hore.. kerass lagii.." teriak Sarakegirangan. Lalu tanpa ragu-ragu, diemut lagi penisku dengan ganas.Dihisap dengan keras. Karena aku takut spermaku keluar sia-sia, makadengan cepat kutarik badannya ke atas tempat tidur. Kubanting agakkeras, lalu kukangkangkan kakinya. Kucium bibir vaginanya, kujilatklitorisnya. Ternyata vaginanya sudah agak basah. Kujilat terus sambilkutekan lidahku ke klitorisnya. "Aaahh.. sshh.. sshh.. ayoo.. Mass..cepeett.. Mass.." Aku tak perduli, terus saja kujilati klitorisnya.
Tiba-tibadia bangun, aku ditindihinya, dikangkanginya. Tangannya memegangpenisku, lalu diarahkan ke vaginanya. Digerak-gerakkan agar pas denganlubangnya, lalu perlahan-lahan pantatnya diturunkan. "Aaahh.. Mass.."saat kepala penisku mulai masuk. Dengan sangat perlahan dia menurunkanpantatnya, sampai penisku masuk seluruhnya. Seluruh batang peniskuserasa diremas oleh lubang basah hangat. "Aaahh.. Sara.. sshh.."
Laludia diam sebentar. Aku kaget ketika dia entah sengaja tidakmenggerakkan urat-urat vaginanya. Seluruh batang penisku sepertidipijat. Diremas-remas oleh urat vaginanya yang cukup kuat. "Aaahh..Sara.. kamu apaiinn.. hhgghh.." Dengan perlahan, sambilmenggerak-gerakkan urat vaginanya, Sara mengangkat pantatnya. Gilarasanya. Penisku seperti ditarik. Sensasinya sampai ke ubun-ubunkepalaku. Seluruh badanku merinding tak sanggup menahan sensasiitu.Setelah kira-kira tinggal kepalanya saja yang terjepit, denganperlahan pula diturunkan pantatnya. Ini juga, dia mengedut-ngedutkanurat vaginanya. Aku tak sanggup mengungkapkan dengan kata-kata apa yangsedang kurasakan.
Hebatnya, selama dia melakukan hal tersebut, matanya terus memandangiku.
"Gimana Mass.. enaakk?" katanya.
"Aduuhh.. sara.. Mas bisa matii.. keenakan.. niihh.."
"Tolong doonngg.. jangan siksa Mas seperti inii.." rintihku.
"Aaacchh..sshh.. aahh.. oohh.." sara mendesah-desah sambil berpikir ini pastibakat alaminya. Karena dia baru sekali ini bersenggama. Keturunan? Taktahu aku..
Mungkin karena kasihan padaku atau kenapa, lalu diamempercepat gerakan naik turunnya. Makin lama makin cepat. Susunya yangbergoyang-goyang, segera kuremas dengan keras untuk mengimbangi rasageli dan ngilu di penisku. "Aduuhh.. saakiitt.. Maass.. Jangankeras-keras doonngg.." erangnya. Siapa yang perduli, lha wong aku ajajuga disiksa begini. Disiksa?
Tak lama rasanya pertahananku maujebol. "Saarr.. akuu.. maauu.. nyaammpee." lalu "Croott.. croott.."pejuku muncrat ke vaginanya. Sedikit yang keluar, karena sudah duakali.Tapi karena Sara belum sampai dia terus saja naik turun di atastubuhku. "Saarr.. udaahh.. Mass.. ngaakk taahaann.." aku berteriakkarena rasa geli dan ngilu yang tak tertahankan. Aku kelojotan. Wah,Ini tak bisa dibiarkan pikirku.
Lalu kucabut penisku dankubalikkan tubuhnya, segera saja lidahku, menerjang dan menjelajahliang vaginanya. Kuhajar habis-habisan daging sebesar kedele itu denganjilatanku yang ganas. "Aaahh.. Mass.. aahh.. oohh.. yanngg keeraass..Maass.. yang.. cepaat Mass.." sambil tangannya menekan kepalaku."Rasanya kok aneh begini? Ini pasti dari pejuku." pikirku. Lidahkusampai pegal tapi dia kok belum sampai juga yah. Kupercepat dankuperkeras semampuku. Tak lama kemudian..
Kakinya menjepitkepalaku, tangannya semakin keras menekan kepalaku, pantatnyadinaikkan.Dan.. "Aaahh.. Maass.. akuu.. nggaakk.. kuaatt.." lalu,"Syurr.." Akhirnya keluar juga cairan kenikmatannya. Tak banyak. Akuhisap semua. "Aaahh.." aku tergeletak lemas di sebelahnya. Selesaisudah tugasku.
Malam itu aku dipaksa menginap di kamarnya. Saraseperti anak kecil yang menemukan mainan baru. Bukan main nafsunyaseksnya. Kami main sampai kira-kira jam 2 malam. Semua posisi yang bisakami lakukan, kami lakukan. Berdiri, jongkok, nungging, di karpet, ditempat tidur, di meja belajar. Dan sepertinya Sara tak pernah merasapuas, yang kuingat dia sampai 5 kali orgasme. Sedang aku sampai habisrasanya cadangan spermaku. Terkuras habis. Entah berapa kali akuorgasme. Aku merasa tak punya tulang lagi. Lemas sekali. Habis siapayang sanggup menolak permintaan bidadari? Mungkin ini adalah sensasiyang terindah, selama hidupku.
Aku bangun pukul 8 pagi esokharinya, dan langsung pulang karena takut orang tuaku mencariku. Danaku janji nanti sore akan kembali lagi.
Sejak saat itu, denganalasan sudah mendekati ulangan umum, maka jamnya ditambah 1 jam menjadi3 jam setiap pertemuan. Dan ruangan belajarnya pun pindah ke kamarnya.Setiap pertemuan, selalu kami isi dengan pertempuran dahsyat. Danherannya kami tak pernah bosan dan tak pernah puas. Untuk mengimbangiSara, aku harus banyak olahraga dan minum telor. Sara pun makinterlihat cantik.
Pernah suatu kali disaat kami sedang bertempur,adiknya mendadak masuk ke kamarnya. Dia menjerit lalu lari keluar. Akudan Sara sama-sama kaget. Untungnya si Ketty takut sekali sama kakaknyasehingga tetap menjadi rahasia bertiga. Sehingga orang tuanya tidakmengetahui skandal kami.
Saat pembagian raport tiba, akudeg-degan sekali. Ternyata.. nilai Matematika, Fisika dan Kimianyaadalah 8. Bahkan dia bisa masuk 10 besar. Orang tuanya sangat banggapadaku. Aku diberi uang banyak. Selanjutnya kami membuat perjanjian,untuk semester depan agar aku mengajar dia lagi. Selama kurang lebih 2minggu aku tidak bertemu Sara karena orang tuanya mengajaknya liburanke Bali. Walaupun aku sekarang tidak mengajar Sara, tapi aku seringmengunjunginya kalau orang tuanya sedang tidak berada di rumah.
Selanjutnya akan kuceritakan pengalamanku dengan adiknya Ketty yang masih berusia 12 tahun dan temannya Sara, Sari dan Rina.
Karena kurang leluasa, kubisikkan, "Sar, Mas sayang banget sama Sara.."
"Mas.. Saarraa.. jugaa sayaanngg Mass.." desahnya.
"Mas buka yaa.."
Diamenatapku tajam. Tapi tanganku mulai menurunkan CD-nya. Dia tidakmenolak, bahkan membantuku dengan menaikkan pantatnya. Setelah CD-nyaterbuka, tampaklah seonggok daging yangindah sekali bentuknya. Agaktembem. Kucium perlahan. Baunya segar sekali. "Maass.. aahh.." desahnyakeras sambil pantatnya terangkat ke atas.
Penisku sakit karenategangnya sudah maksimum dan terjepit celana. Aku berdiri melepaskansemua pakaianku. Dia hanya memandangiku sayu. Bugillah kita berdua dikasur yang luas.
Kubenamkan wajahku di sela-sela pahanya yangmembuka. Kujilati seluruh permukaan vaginanya. Kumasukan lidahkumencari kacang kedelenya. Begitu tersentuh. Dia menggelinjangkeras."Aduuhh.. Mass.. aahh.. ennaakk.. Mass.. teruss.. terruuss..oohh..gellii.. Mass.. oohh.." Sambil pantatnya goyang kiri dan kanan,naik dan turun.
Tak lama kemudian, tiba-tiba dia menekankepalaku dan menjepit dengan pahanya. "Aaahh.. Maass.." Sara berteriakkeras sekali. Dan, "Syur.. syurr.." mengalirlah cairan kenikmatan dariliang vaginanya ke mulut dan lidahku. Hidungku pun kena cipratannya.Kujilat. Ah, rasa itu kembali kurasakan. Setelah sekian lama takkurasakan. Kuhayati rasanya. Kok yang ini lebih manis dari punya Titinyang pernah kurasakan, kujilati seluruhnya sampai bersih tak tersisa.Sara makin berteriak, "Mass.. uudaah.. Mass geli.."
Lalu aku naik, kupeluk dia dengan mesra. Penisku yang masih tegang, menyenggol pahanya. Kutempelkan ke mulut vaginanya.
"Ohh.. Mass.." desahnya lirih.
"Sar, Mass masukkan boleehh?" tanyaku sambil menatap wajahnya memohon persetujuannya.
Dia hanya mengangguk lemah. Hebat sekali muridku ini. Apa karena dia keturunan Pakistan ya sehingga nafsunya besar.
Kukangkangkan pahanya. Kupegang penisku, kuarahkan ke sana. Terasa hangat kepala penisku menyentuh bibir vaginanya.
"Pelan-pelan yaa Mass.." pintanya."Tentu dong Sayaangg.." jawabku mesra.
Kudorongsedikit, meleset. Kudorong lagi, nah mulai masuk kepalanya. Kulihat diameringis-ringis, kutahan sebentar sampai dia tidak meringis lagi.Kutekan perlahan-lahan, dia meringis lagi. Saat kulihat sudahsepertiganya masuk, kutarik sedikit, tekan sedikit, tarik sedikitperlahan-lahan dengan penuh perasaan.
Kutekan lebih dalam. Sudahsetengahnya masuk. "Aaahh.. Mass.. saakiitt.. Mass.. aduuhh.. sshh.."Kutahan, kudiamkan sebentar lalu kutarik lagi. Maju mundurperlahan-lahan. "Adduuhh..enaakk.. Mass.. aahh.. shhshshsh.. Ayoo..Mass.. hmm.. yang.. dalam.. Mass.. aahh.."
Karena sudah adalampu hijau, kutekan dengan sekuat tenagaku. "Bless.." penisku sepertimenabrak kain tipis yang langsung sobek. "Auuwww.. Mass.. sakiitt..periihh.. Mass.. aduuhh.." teriaknya. Aku tidak peduli karena situasirumah yang sepi. "Ooohh.. selaput dara.. aku berhasil menembusmu,"batinku. Seluruh penisku seperti dipijit dan diremas mesra.
Akudiamkan beberapa saat sampai vaginanya bisa menerima kehadiran peniskudan dia tak merasa kesakitan lagi. Sementara itu dia melirik lagi keTV. Saat itu di TV sedang ada adegan doggy style. Aku merasakankedutan-kedutan halus di penisku. "Udah saatnya nich.." batinku.
Kucabutperlahan-lahan lalu kutekan lagi dengan sangat perlahan.Berulang-ulang. "Ohh.. Mass.. oohh.. aahh.. enaakk.. Mass.. oohh..aduuhh.. aahh.." desahnya. Rupanya rasa sakitnya sudah hilang, bergantidengan kenikmatan. Bukan main rasanya. Sempit sekali vagina si Saraini. Jepitannya terasa di seluruh penisku. Ketika kutarik, sepertinyavaginanya tak rela. Nyedot rasanya.
Lama-lama kupercepat sedikitdemi sedikit. Setelah terasa sangat licin. Makin cepat dan makin cepat.Kulihat kepalanya bergoyang kiri ke kanan. Susunya bergoyang-goyangindah. Ah, indahnya pemandangan itu. "Aaahh.. cepet Mas.. cepet..Mass.. yang dalem Mass.. ayoo.. Mas.. yang dalem Maass.."
Pantatnyakini sudah bisa mengimbangi gerakanku ke kiri dan ke kanan. Peniskuseperti dipelintir rasanya. "Sudah masuk semua kok masih teriak-teriakyang dalem, "batinku. "Dalem sekali liang vaginanya yaa." Memang akutak merasakan kepala penisku menyentuh apa-apa. Kupercepat sampaimentok. Ah, nikmat rasanya.
Kira-kira 10 menit, dia mulaingomong yang nggak jelas. Kupercepat lagi sekuatku sampai pinggangkuagak sakit. Tiba-tiba kakinya membelit pinggangku. Pantatnya ke atas,lalu diputar-putar dengan cepat. "Aaacchh.. Mass.. akuu.. udaahh.." Akuyang tadinya juga sudah mau sampai, digoyang seperti itu, mau nggak maubobol juga pertahananku. " Maass.. juugaa.. aahh.." teriakku sambilmenekan penisku agar masuk lebih dalam. "Croott.. croott.. croott.."ada 5 atau 6 kali penisku menembakkan maninya di liang vagina Sara.Lalu aku terkulai lemas tak bertenaga di sebelahnya.
Kami berpelukan erat sekali.
"Kamu hebat sekali Sar.." kataku.
"Mas juga hebat.."
"Terima kasih ya, Sara.." kataku sambil mencium keningnya.
"Sara yang terima kasih sama Mas, Mas mau ngajarin Sara. Sara jadi tau kalau bercinta itu nikmat sekali.."
Kita berdua lalu tidur telanjang berpelukan di bawah selimut tebalnya.
Sorenyaaku bangun karena aku merasa lapar dan dingin. Rupanya aku sudah takberselimut lagi. Kupandangi Sara-ku yang masih tertidur dengan pulas.Kulihat ada lendir kemerahan dekat kakinya. "Oh darah perawan.."pikirku. Kecantikannya sangat alami. Kecantikan seorang gadis beliayang baru berumur 13 tahun, tapi ingin merasakan nikmatnya bercinta.Kuselimuti dia. Sementara itu gambar TV-nya sudah berwarna biru.Pertanda videonya sudah habis.
Gimana nih.. Aku lapar. Di rumahorang lagi. Biasanya aku disuguhi pisang goreng dan kopi susu. Akumemakai bajuku, dan berjalan di sekeliling kamarnya, mematikan TV.Kuperhatikan foto-fotonya di atas meja belajarnya. Masih lebih cantikorangnya daripada fotonya. Beruntung aku menemukan biskuit di atas mejabelajarnya. Lumayan buat mengganjal perut.
Tak lama Sara bangun. Menggeliat-geliat sebentar. Lalu memanggilku.
"Udah lama bangunnya, Mas..?"
"Yaahh.. lumayanlah. Ini biskuitmu aku makan. Abis laper sihh."
"Makan aja nggak apa-apa kok Mass." katanya sambil bangkit dengan telanjang bulat. Lalu memakai pakaiannya.
Kalauaku boleh menilai, Sara pantas mendapat nilai 10. Karena aku sampaisaat ini belum pernah melihat gadis yang lebih cantik dari dia. Apalagibody-nya.
"Sara ke bawah dulu ya Mass. Sara juga lapar."
Kira-kira1 jam kemudian, Sara datang dengan membawa 2 piring nasi goreng yangbaunya membuat perut keroncongan. Lalu kami makan berdua.
"Enak betul nasi gorengnya. siapa yang masak..?" tanyaku.
"Sara sendiri Mas."
"Lho.. Bi Inah ke mana?"
"Nggak tau tuh. Biasanya kalau sore dia suka ngobrol sama temen sebelah."
Makin sempurna saja nih si Sara. Cantik, pintar, bisa masak.
"Mass, mandi yuukk.." ajaknya, "Badan Sara lengket semua niicchh.."
Rekanpembaca yang budiman, beberapa hari yang lalu aku dan Sara masih adajarak yang memisahkan. Antara murid dan guru. Sekarang setelah kamiberhubungan badan, dia tanpa malu-malu malah mengajakku mandi bersama.Keadaan sudah berbalik 180 derajat.
Setelah melepaskan semuabaju kami, lalu berbugil ria masuk kamar mandinya. Busyet.. kamarmandinya ada perahunya (bath tube). Ada air panasnya lagi. Setelahmenyetel agar air hangatnya pas, kita berdua mandi di shower. Salingmenyabuni, membuat penisku mengeras lagi.
Ketika aku sedangmenyabuni susunya, sengaja kuremas-remas sampai bukit kembarnyamengeras dan putingnya menonjol. Dia mendesah, "Aaahh.. Mass..teruuss.. Mass enaakk.. Mass.."Lalu kusiram, setelah bersih kusedotkedua bukit kembarnya bergantian. Sementara tanganku menyabunivaginanya. Dia semakin belingsatan. "Maass.. oohh.. Maass..aahh.."Kusiram vaginanya, lalu aku jongkok di hadapannya. Kujilat bibirkemaluannya. "Ooohh.. aahh.. Mass.. diapain Maass.." Lalu kaki kirinyanaik ke bath tube, makin jelaslah isinya. Merah muda bagus sekali. Akusampai berdebar-debar memandangnya.
Kemudian kusentuh kedelenya."Auwww.. Mass.." Lalu kucium dengan penuh perasaan. Kujilat perlahan,dia makin menggelinjang tak karuan. Karena takut jatuh, dia lalutiduran di dalam bath tube sementara pantatnya berada di pinggir bathtube. Makin terkuak lebarlah vaginanya. Kuserbu dengan jilatan-jilatanganas. "Ohh.. aahh.. sshh.. aahh.. oohh.. Mass.. aduuhh.." suaranyameracau.
Aku ingin merasakan cairannya yang manis. Makakupercepat jilatanku di kedelenya. Akibatnya pantatnya makin bergerakkian kemari. Tangannya menjambak-jambak rambutku. Tak lama kemudian,"Aaahh.. Maass.." dan, "Suurr.. syuurr.." mengalirlah airkenikmatannya. Rasanya gurih sekali. Manis, sedikit asin seperti tajin.Ah, segarnya. Kuhirup semuanya sampai tetes terakhir. Akhirnya diatiduran di bath tube.
Lalu aku mandi. Menyabuni seluruh tubuhku. Ketika aku akan menyabuni penisku yang sedang tegang, dia bangkit.
"Mas, biar Sara aja yang nyuci.. Mass.."
Dia jongkok di depanku. Dipandangi dengan seksama penisku.
"Mass.. sebesar ini kok bisa masuk ya.." sambil menggenggamnya. Lalu disabuni batangku.
"Ohh.. nikmatnya.. aahh.." Lalu tangan kirinya memegang kantong pelirku. Sambil meremas perlahan.
"Kalau yang ini isinya apa Mass? kok isinya lari-lari sihh.." tanyanya.
"Itu adalah pabrik sperma, Sayang." kataku.
"Ooo.."
"Sara tadi siang liat nggak di TV yang perempuan menghisap punyanya laki-laki?" tanyaku.
"Liat Mas.. engg.. Mas mau Sara menghisap punya Mas..?" tanyanya.
"Ya.. kalau Sara nggak keberatan," sahutku.
"Eee.. gimana yaa.." katanya sambil mendekatkan wajahnya ke penisku.
Diciumnyapenisku perlahan, karena wangi habis disabuni, dia sepertinya menikmatisekali. Lalu digesek-gesekkan ke pipinya, matanya, lehernya sambilmatanya terpejam. Lama, dia melakukan itu. Punyaku berontak semakintegang.
"Aaahh.. Mass.. punya Mas.. hangat.." desahnya.
"Ayoo doonngg.. dihisaap.." pintaku.
Dengantakut-takut kepala penisku dicium. Lalu batangnya balik lagi kekepalanya. Lidahnya dengan ragu-ragu dikeluarkan. Mulai menjilat kepalapenisku. Lidahnya yang agak kasar itu menggaruknya. "Aaahh.. yaa..begitu.. yaa.. yaa.. aduuhh.. enaknya.. aahh.." Aku mendesah nikmat.Lalu lidahnya mulai menelusuri batangnya hingga kantong pelirku.Kantong pelirku dihisapnya. "Aduuhh.. enaknya.. aahh.." desahku makinkeras.
Lalu dengan menatapku, mulutnya terbuka sedikit danmengemut kepala penisku. Hangat terasa penisku. Maju mundur maju mundursambil tetap menatapku. Dan.. dia mulai menghisap. Bukan main, muridkuini cepat belajar. Jauh lebih pandai dari Titinku dulu. Kalau Titindulu, hisapan pertama, penisku kena giginya. Tapi Sara..? Aku yakinsekali kalau dia baru pertama melakukannya. Kok bisa..?
Hisapannyamakin lama makin cepat dan kuat. Kupegang kepalanya agar dia lebihdalam menghisap. Dan kulihat separuh penisku masuk. Bukan main, Titindulu hanya sanggup menelan kepalanya saja.Penisku sepertinya sudah taksanggup menahan sensasi luar biasa yang diterimanya. Karena selaindihisap, Sara juga memainkan lidahnya di kepala penisku. Rasanyaberkedut-kedut. Makin lama makin cepat, makin cepat makin cepat dan.."Aaahh.." aku menjerit keras. Lalu, "Croott.. croott.." spermakumuncrat ke mulutnya. "Aaahh.. aduuhh.." aku terduduk lemas. Penisku punmelemas.
Kulihat sebagian spermaku mengalir keluar dari sela-sela bibirnya. Dia sepertinya sedang bingung merasakan rasa dari air maniku.
"Mass.. Airnya tertelan nggak pa-pa?"
"Nggak apa-apa Sar.. Ditelan malah enak kok.."
"Enaakk apa nggak?" tanyaku.
"Enak Mas.. seperti air santan kental agak asin."
"Itu proteinnya sama dengan 10 telor ayam kampung lho.."
Setelahagak mendingan kami mandi bersama lagi karena tadi keringetan. Sewaktuaku mengeringkan badannya dengan handuk, Sara memandangku agak lama.Susunya menegang keras, putingnya mulai menonjol lagi. Nafasnya sedikitmemburu. Nah lho, mau apa lagi dia. Dia menarik tanganku keluar darikamar mandi. Aku langsung didorong sampai terlentang di tempat tidur.Diraihnya penisku yang masih lembek. Diurut-urut, dipijat, sampaiakhirnya mulai mengeras sendiri. "Hore.. kerass lagii.." teriak Sarakegirangan. Lalu tanpa ragu-ragu, diemut lagi penisku dengan ganas.Dihisap dengan keras. Karena aku takut spermaku keluar sia-sia, makadengan cepat kutarik badannya ke atas tempat tidur. Kubanting agakkeras, lalu kukangkangkan kakinya. Kucium bibir vaginanya, kujilatklitorisnya. Ternyata vaginanya sudah agak basah. Kujilat terus sambilkutekan lidahku ke klitorisnya. "Aaahh.. sshh.. sshh.. ayoo.. Mass..cepeett.. Mass.." Aku tak perduli, terus saja kujilati klitorisnya.
Tiba-tibadia bangun, aku ditindihinya, dikangkanginya. Tangannya memegangpenisku, lalu diarahkan ke vaginanya. Digerak-gerakkan agar pas denganlubangnya, lalu perlahan-lahan pantatnya diturunkan. "Aaahh.. Mass.."saat kepala penisku mulai masuk. Dengan sangat perlahan dia menurunkanpantatnya, sampai penisku masuk seluruhnya. Seluruh batang peniskuserasa diremas oleh lubang basah hangat. "Aaahh.. Sara.. sshh.."
Laludia diam sebentar. Aku kaget ketika dia entah sengaja tidakmenggerakkan urat-urat vaginanya. Seluruh batang penisku sepertidipijat. Diremas-remas oleh urat vaginanya yang cukup kuat. "Aaahh..Sara.. kamu apaiinn.. hhgghh.." Dengan perlahan, sambilmenggerak-gerakkan urat vaginanya, Sara mengangkat pantatnya. Gilarasanya. Penisku seperti ditarik. Sensasinya sampai ke ubun-ubunkepalaku. Seluruh badanku merinding tak sanggup menahan sensasiitu.Setelah kira-kira tinggal kepalanya saja yang terjepit, denganperlahan pula diturunkan pantatnya. Ini juga, dia mengedut-ngedutkanurat vaginanya. Aku tak sanggup mengungkapkan dengan kata-kata apa yangsedang kurasakan.
Hebatnya, selama dia melakukan hal tersebut, matanya terus memandangiku.
"Gimana Mass.. enaakk?" katanya.
"Aduuhh.. sara.. Mas bisa matii.. keenakan.. niihh.."
"Tolong doonngg.. jangan siksa Mas seperti inii.." rintihku.
"Aaacchh..sshh.. aahh.. oohh.." sara mendesah-desah sambil berpikir ini pastibakat alaminya. Karena dia baru sekali ini bersenggama. Keturunan? Taktahu aku..
Mungkin karena kasihan padaku atau kenapa, lalu diamempercepat gerakan naik turunnya. Makin lama makin cepat. Susunya yangbergoyang-goyang, segera kuremas dengan keras untuk mengimbangi rasageli dan ngilu di penisku. "Aduuhh.. saakiitt.. Maass.. Jangankeras-keras doonngg.." erangnya. Siapa yang perduli, lha wong aku ajajuga disiksa begini. Disiksa?
Tak lama rasanya pertahananku maujebol. "Saarr.. akuu.. maauu.. nyaammpee." lalu "Croott.. croott.."pejuku muncrat ke vaginanya. Sedikit yang keluar, karena sudah duakali.Tapi karena Sara belum sampai dia terus saja naik turun di atastubuhku. "Saarr.. udaahh.. Mass.. ngaakk taahaann.." aku berteriakkarena rasa geli dan ngilu yang tak tertahankan. Aku kelojotan. Wah,Ini tak bisa dibiarkan pikirku.
Lalu kucabut penisku dankubalikkan tubuhnya, segera saja lidahku, menerjang dan menjelajahliang vaginanya. Kuhajar habis-habisan daging sebesar kedele itu denganjilatanku yang ganas. "Aaahh.. Mass.. aahh.. oohh.. yanngg keeraass..Maass.. yang.. cepaat Mass.." sambil tangannya menekan kepalaku."Rasanya kok aneh begini? Ini pasti dari pejuku." pikirku. Lidahkusampai pegal tapi dia kok belum sampai juga yah. Kupercepat dankuperkeras semampuku. Tak lama kemudian..
Kakinya menjepitkepalaku, tangannya semakin keras menekan kepalaku, pantatnyadinaikkan.Dan.. "Aaahh.. Maass.. akuu.. nggaakk.. kuaatt.." lalu,"Syurr.." Akhirnya keluar juga cairan kenikmatannya. Tak banyak. Akuhisap semua. "Aaahh.." aku tergeletak lemas di sebelahnya. Selesaisudah tugasku.
Malam itu aku dipaksa menginap di kamarnya. Saraseperti anak kecil yang menemukan mainan baru. Bukan main nafsunyaseksnya. Kami main sampai kira-kira jam 2 malam. Semua posisi yang bisakami lakukan, kami lakukan. Berdiri, jongkok, nungging, di karpet, ditempat tidur, di meja belajar. Dan sepertinya Sara tak pernah merasapuas, yang kuingat dia sampai 5 kali orgasme. Sedang aku sampai habisrasanya cadangan spermaku. Terkuras habis. Entah berapa kali akuorgasme. Aku merasa tak punya tulang lagi. Lemas sekali. Habis siapayang sanggup menolak permintaan bidadari? Mungkin ini adalah sensasiyang terindah, selama hidupku.
Aku bangun pukul 8 pagi esokharinya, dan langsung pulang karena takut orang tuaku mencariku. Danaku janji nanti sore akan kembali lagi.
Sejak saat itu, denganalasan sudah mendekati ulangan umum, maka jamnya ditambah 1 jam menjadi3 jam setiap pertemuan. Dan ruangan belajarnya pun pindah ke kamarnya.Setiap pertemuan, selalu kami isi dengan pertempuran dahsyat. Danherannya kami tak pernah bosan dan tak pernah puas. Untuk mengimbangiSara, aku harus banyak olahraga dan minum telor. Sara pun makinterlihat cantik.
Pernah suatu kali disaat kami sedang bertempur,adiknya mendadak masuk ke kamarnya. Dia menjerit lalu lari keluar. Akudan Sara sama-sama kaget. Untungnya si Ketty takut sekali sama kakaknyasehingga tetap menjadi rahasia bertiga. Sehingga orang tuanya tidakmengetahui skandal kami.
Saat pembagian raport tiba, akudeg-degan sekali. Ternyata.. nilai Matematika, Fisika dan Kimianyaadalah 8. Bahkan dia bisa masuk 10 besar. Orang tuanya sangat banggapadaku. Aku diberi uang banyak. Selanjutnya kami membuat perjanjian,untuk semester depan agar aku mengajar dia lagi. Selama kurang lebih 2minggu aku tidak bertemu Sara karena orang tuanya mengajaknya liburanke Bali. Walaupun aku sekarang tidak mengajar Sara, tapi aku seringmengunjunginya kalau orang tuanya sedang tidak berada di rumah.
Selanjutnya akan kuceritakan pengalamanku dengan adiknya Ketty yang masih berusia 12 tahun dan temannya Sara, Sari dan Rina.
|VJ|NaZtHeW- Corporal Grade IV
- Gender : Jumlah posting : 40
Reputasi : 176
Cendol : 14
Birthday : 17.12.94
Join date : 20.10.10
Age : 29
Lokasi : Yogyakarta
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
October 29th 2013, 2:58 pm by rizki
» FREE cheat hack senjata PB permanent GRATIS
September 28th 2013, 6:07 pm by bintangnet
» Cash Gratis gan, cepet sblum GM bkin MT pb
June 30th 2012, 8:38 pm by syafin
» hah pisang1
March 4th 2011, 12:39 am by Tamu
» hah pisang
March 4th 2011, 12:37 am by Tamu
» nyesel gk msuk sini loeee
March 1st 2011, 11:28 pm by chyruzz
» Bot Hunt Luna Sepanjang masa
February 10th 2011, 2:20 pm by username™
» Ninja Saga Cheats CRITICAL
January 22nd 2011, 5:16 pm by habibie
» Rinocomp 3.1[NEW]
January 7th 2011, 7:37 pm by |Talipocongperjaka|